PENGARUH GEN DALAM PEMBENTUKAN JENIS KELAMIN
Pada masa tingkatan janin awal mulanya memiliki titik dan bentuk
yang sama, tidak ada yang terlihat berbeda antara kelamin Perempuan dan
Laki-laki pada tingkatan ini.
Pada kelamin janin awal memiliki 2 jenis saluran saja yaitu :
- Wolffian (mesonarik)
- Mullerian (paramesonefrik)
Pada
janin Laki-laki Gen SRY mengaktifkan pembentukan testis pada sekitar 7 minggu
usia janin. Setelah gen SRY aktif, kelamin janin berkembang menjadi testis,
maka testis mulai memproduksi hormon Testosteron dan anti-Mullerian, gen penentu jenis kelamin (SRY) pada
kromosom Y menekan perkembangan saluran Mullerian, dengan memulai produksi
hormon anti-Mullerian oleh sel-sel Sertoli dari testis. Berbeda dengan Janin
Perempuan. Saluran Mullerian hanya berkembang tanpa adanya hormon anti-Mullerian,
yang di mana saluran Wolffian akan mengalami kemunduran.
Hormon
Testosteron akan mengubah saluran Wolffian menjadi organ pria seperti :
- Saluran yang menempel pada Testis
- Saluran pembawa Sperma
dari Testis
- Kelenjar
penghasil air mani
Testosteron
juga akan mengontrol turunnya testis dari perut ke dalam skrotum. Sedangkan
anti-Mulerian menghilangkan Mullerian (bakal kelamin perempuan).
Lalu
untuk Janin Perempuan. Tanpa adanya hormon Testosteron dan anti-Mullerian,
Indung telur akan berkembang dan mengeluarkan hormon Estrogen serta memicu
saluran Mullerian berkembang menjadi Rahim, Sel Telur, dan Vagina bagian atas.
Namun
tidak hanya gen SRY sebagai penentu andil dalam kelamin Janin, masih terdapat
gen lain yang berperan dalam pembentukan kelamin Janin.
Para
ilmuwan di Murdoch Children's Research Institute (MCRI) Melbourne telah
menemukan lebih detail mekanisme pembentukan jenis kelamin pada janin. Penentu
pembentukan Testis bukanlah gen SRY namun gen SOX9 terdapat pada Kromosom no 17
yang diaktifkan oleh gen SRY, tanpa gen SOX9 Testis tidak akan berkembang
sempurna.
Menurut Profesor Andrew Sinclair, mengatakan bahwa 90 persen
DNA manusia terdiri dari apa yang disebut 'DNA sampah atau materi gelap' yang
tidak mengandung gen tetapi membawa pengatur penting yang meningkatkan atau
menurunkan aktivitas gen. Pengatur DNA
ini disebut ENHANCER.
Bila terjadi gangguan atau kelainan pada gen pengatur ini
akan menyebabkan bayi lahir memiliki kelainan perkembangan jenis kelamin.
Di
seluruh DNA manusia ada sekitar sejuta ENHANCER yang mengendalikan aktifitas ke
22.000 gen manusia. Dalam Penelitian ini, mereka menemukan 3 ENHANCER yang
bersama sama memastikan gen SOX9 diaktifkan secara maksimal dalam embrio XY.
- Pasien dengan kromosom XX, yang harusnya berkelamin perempuan, tetapi karena memiliki ekstra ENHANCER, maka meskipun tanpa ada gen SRY, gen SOX9 bisa teraktivasi pada tingkat tinggi yang berakibat bisa mengembangkan TESTIS.
- Ditemukan juga
pasien dengan kromosom XY yang telah kehilangan ENHANCER SOX9. Pasien kromosom
XY dengan gen SOX9 tingkat rendah ini akan mengembangkan OVARIUM, bukan Testis.
Jadi meskipun memiliki kromosom XY, namun jenis kelaminnya perempuan.
Pembalikan jenis kelamin seperti ini disebabkan adanya
ENHANCER gen SOX9, yang kekuatannya melebihi pengaruh gen SRY. Dapat diketahui
bahwa ENHANCER mengatur penting pade gen SOX9.
----------------------------------------------
Jakarta, 17 Desember 2022
(Z. Znvier)
----------------------------------------------
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Gender
Komentar
Posting Komentar